Baca juga : Halaman Utama

Ekosistem yang ada di sekitar kita sangat beragam. Hal ini terjadi karena perbedaan bentang alam, musim, dan kondisi geografisnya. Berdasarkan letaknya ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu :

  1. Ekosistem Daratan. Ekosistem ini terdapat di darat dengan tanah menjadi komponen abiotik terbesarnya.
  1. Ekosistem Perairan. Dalam komponen ini, air menjadi komponen abiotik terbesarnya. Ekosistem ini terbagi atas 2 kelompok, yaitu (a) Ekosistem Perairan Darat (Ekosistem Air Tawar dan Payau) dan (b) Ekosistem Laut (Ekosistem Air Asin)

Sedangkan, berdasarkan pembuatannya, ekosistem dibagi menjadi 2, yaitu :

  1. Ekosistem alami. Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk oleh aktivitas alam, tanpa campur tangan manusia.
  1. Ekosistem buatan. Ekosistem ini merupakan hasil buatan atau rekayasa yang dilakukan manusia.

 

Contoh-contoh Ekosistem

EKOSISTEM DARATAN

  1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Sumber gambar : pninemo.com

Ekosistem ini terletak di daerah sekitar katulistiwa yang memiliki iklim tropis dengan 2 musim, di mana hujan dan sinar matahari menjadi salah satu komponen yang sangat jelas dalam ekosistem ini. Sinar matahari bersinar dan melimpah sepanjang tahun. Curah hujan relatif cukup tinggi, sehingga tanaman menjadi sangat subur.  Tanaman pada ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan kayu tropis yang lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Semua hutan di Indonesia termasuk dalam jenis ekosistem hutan hujan tropis.

  1. Ekosistem Hutan Gugur

Sumber gambar : wallpapertip.com

Hutan gugur merupakan ciri daerah subtropis yang memiliki 4 musim. Pada daerah ini cahaya matahari tidak diterima secara penuh sepanjang tahun. Tumbuhan di sini memiliki kemampuan untuk menggugurkan daunnya saat musim panas dan gugur. Salah satu komponen abiotik yang dapat muncul dari ekosistem ini adalah salju yang dapat turun pada saat musim dingin. Contoh ekosistem ini adalah hutan-hutan yang terdapat di Eropa dan Amerika Utara.

  1. Ekosistem Taiga

Sumber gambar : it.dreamstime.com

Ekosistem taiga juga merupakan ekosistem yang terdapat di daerah subtropis yang memiliki 4 musim. Ciri khas dari ekosistem ini adalah tumbuhan yang terdapat di sana sangat sedikit jenisnya, didominasi oleh pohon pinus dan cemara. Hal ini seolah-oleh menunjukkan hamparan tanaman yang seragam. Taiga banyak terdapat di Eropa dan Amerika Utara.

  1. Ekosistem Padang Rumput

Sumber gambar : concepto.de

Pada ekosistem ini memiliki ciri khas yang mencolok yaitu, komponen biotik rumput tumbuh dalam hamparan yang sangat luas. Pada padang rumput curah hujan cukup kurang dan tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, padang rumput banyak terdapat di daerah subtropis, walaupun ada beberapa padang rumput di daerah tropis. Di Indonesia misalnya terdapat di Pulau Sumbawa (NTB) dan Pulau Sumba (NTT)

Ekosistem ini dapat juga dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput banyak terdapat di daerah tropis yang lebih hijau. Sedangkan, stepa adalah padang rumput yang terdapat di daerah subtropis dan kering.

  1. Ekosistem Gurun

Sumber gambar : depositephotos.com

Gurun merupakan suatu tempat yang sangat kering dan sangat jarang terjadi hujan. Komponen yang menonjol dalam ekosistem ini adalah komponen abiotik yaitu hamparan pasir yang sangat luas. Tanaman hampir tidak dapat tumbuh di tempat ini kecuali bila diberikan perlakuan khusus. Di padang gurun tumbuh tanaman kaktus. Tanaman ini sudah mengalami adaptasi dengan lingkungan yang panas dan kering dengan mengubah daunnya menjadi duri-duri untuk mengurangi penguapan. Gurun terluas di dunia adalah Gurun Sahara.

  1. Ekosistem Tundra

Sumber gambar : hutanesia.com

Ekosistem ini terdapat di sekitar lingkar kutub bumi, terutama di sekitar kutub utara. Ciri khas ekosistem ini adalah adanya komponen abiotik: salju yang relatif selalu ada sepanjang tahun, dan komponen biotik: tumbuhan lumut yang dapat tumbuh di sela-sela tebing, tanah, batu atau kayu.

  1. Ekosistem Pantai

Pantai merupakan daratan yang dekat dengan laut. Di ekosistem ini terdapat komponen biotik yaitu pohon bakau. Pantai ada yang memiliki hamparan pasir maupun tidak. Pantai yang memiliki hamparan pasir biasanya dijadikan sebagai tempat rekreasi. Banyak orang yang berwisata ke pantai pasir. Angin di pantai cenderung terasa lebih kencang, terutama pada siang hari karena berasal dari laut. Terdapat juga banyak tanaman kelapa di sekitar pantai.

  1. Ekosistem Kebun dan Taman

Ekosistem kebun dan taman merupakan dua contoh ekosistem buatan. Pada ekosistem ini tampak adanya komponen buatan misalnya adanya pagar, jalan, dan pondok-pondok kecil. Selain itu komponen tanah juga sudah diatur secara sengaja untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan fungsinya.

Kebun dan taman biasanya terlihat mirip, namun dapat dibedakan. Kebun merupakan suatu ekosistem yang diciptakan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, seperti kebun buah-buahan, kebun sayur-sayuran dan kebun tanaman produksi seperti karet dan kelapa sawit. Sedangkan, taman merupakan satuan ekosistem yang bertujuan untuk rekreasi, pendidikan, dan pelestarian lingkungan, misalnya taman kota.

EKOSISTEM PERAIRAN

  1. Ekosistem Danau dan Waduk

Danau adalah cekungan yang cukup luas di daratan yang terisi air. Air danau merupakan air tawar. Biasanya danau terhubung dengan sungai. Aliran air di danau tidak deras dan tampak tenang. Namun ada bagian tertentu, terutama bagian yang terhubung dengan sungai aliran air memiliki aliran yang lebih kuat. Ikan yang banyak terdapat di danau adalah ikan yang suka dengan arus tenang, misalnya ikan gabus dan ikan tawes.

Waduk merupakan padanan danau yang sengaja dibuat manusia untuk tujuan tertentu. Ciri khas waduk adalah adanya komponen abiotik yaitu bendungan yang sengaja dibuat untuk menghambat aliran air. Selain itu waduk juga dihubungkan dengan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan manusia.

  1. Ekosistem Sungai dan Kanal

Sungai merupakan jalur aliran air yang mengalir dari hulu ke laut. Air sungai merupakan air tawar. Aliran air sungai relatif lebih deras daripada di danau. Oleh karena itu ikan yang hidup di sungai mampu beradaptasi dengan arus yang deras seperti ikan baung. Ekosistem sungai banyak memberi manfaat pada manusia. Pada daerah-daerah pedesaan di Kalimantan dan Sumatera, penduduk biasanya mendirikan pemukiman di sekitar sungai.

Kanal merupakan bentuk sungai buatan yang biasanya dibuat untuk tujuan transportasi dan pengendalian banjir. Oleh karena itu, populasi ikan di kanal tidak diterlalu diperhatikan.

  1. Ekosistem Rawa

Sumber gambar : pxhere.com

Rawa merupakan suatu perairan yang diselingi dengan tanaman-tanaman air di permukaannya. Hal itu terjadi karena dasar rawa sangat dangkal sehingga memungkinkan tanaman untuk tumbuh di tanah di bawah dasar air. Pada dasar air juga biasanya terdapat lumpur yang diakibatkan dengan partikel tanah yang tidak dapat mengendap dengan baik. Air di rawa merupakan air tawar. Rawa sangat disukai ikan lele, ikan belida dan belut. Ekosistem rawa banyak terdapat di bagian timur pulau Sumatera, bagian selatan Kalimantan dan Papua.

  1. Ekosistem Muara (Estuari)

Sumber gambar : liburmulu.com

Muara adalah tempat berakhirnya aliran sungai di laut. Ciri yang paling khas dari ekosistem muara adalah komponen abiotik; air payau, yaitu air tawar yang bercampur dengan air laut. Pada ekosistem ini banyak terdapat tanaman bakau. Ikan laut dan ikan air tawar masih dapat beradaptasi di lingkungan ini. Ikan yang menyukai ekosistem ini misalnya ikan kakap putih dan ikan bandeng. Selain itu terdapat juga kepiting dan berbagai jenis kerang.

  1. Ekosistem Laut Dangkal

Sumber gambar : ragamorganisme.blogspot.com

Ekosistem laut memiliki komponen utama yaitu air asin. Laut dangkal merupakan laut yang memikili kedalaman kurang dari 200 meter dari permukaan laut. Laut dangkal ditandai dengan adanya sinar matahari yang mampu menembus hingga dasar laut. Ciri khas dasar laut dangkal adalah adanya karang. Hewan dasar laut seperti bintang laut, spons laut, dan anemone laut dapat tumbuh dengan baik karena masih mendapatkan sinar matahari. Ikan laut dangkal sangat berlimpah dan sangat banyak jenisnya. Contoh laut dangkal di Indonesia yaitu Laut Jawa dan Selat Karimata.

  1. Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam merupakan memiliki dasar laut yang dengan kedalaman lebih dari 200 meter dari permukaan laut. Sinar matahari tidak mampu mencapai dasar laut. Ekosistem ini terdapat dua lapisan yaitu zona cahaya dan zona gelap. Pada zona cahaya, terdapat berbagai jenis ikan, seperti hiu dan paus. Sedangkan pada zona gelap hidup jenis-jenis hewan yang mampu hidup tanpa cahaya matahari seperti ikan ratail dan colacan. Contoh laut dalam di Indonesia adalah Laut Sulawesi dan Laut Banda

Selamat belajar
Tuhan memberkati

 

Sebarkan artikel ini